ayushveda.com |
Membangun hubungan dengan Ibu
mertua mungkin tak sebaik dengan ibu sendiri.
Perbedaan sering membuat ibu mertua menjadi berseberangan. Bagaimana
mengatasinya?
1. Lepaskan diri secara
emosional
Jangan terlalu berpikir ibu
mertua adalah ibu yang lain. Sementara waktu anggaplah sebagai kenalan biasa.
Panggillah ibu mertua Anda dengan namanya secara sopan, lihat bagaimana
reaksinya.
2. Pahami masalah utama
Banyak alasan mengapa ibu mertua
sulit menerima Anda sebagai menantu. Bisa jadi karena beliau merasa jadi kurang
penting di mata anaknya. Pahamilah alasan-alasan dibalik perilaku yang
ditunjukkan ibu mertua, dibanding menganggapnya secara personal.
3. Beri jarak secara fisik
Anda mungkin perlu membatasi
partisipasi dalam setiap acara keluarga pasangan, sementara waktu. Kendati
demikian, Anda juga tak harus menjauhkan pasangan dari keluarganya. Anda bisa
membatasi kehadiran bersama,selama masih bisa dipahami pasangan.
4. Jangan terlalu berharap dia
akan berubah
Jika Ibu mertua mengkritik,
meremehkan hal-hal yang Anda katakan, dan membicarakan keburukan Anda kepada
saudara-saudara pasangan, jangan bertindak gegabah. Ingatlah agar tetap menjaga
jarak, bahkan ketika beliau sedang bersikap baik. Coba melihat pada perempuan
lain yang dapat menjadi teladan, mentor, role model, dan sumber kebaikan. Anda
mungkin perlu mencatatnya sebagai factor positif dalam hidup.
5. Kenali beberapa penyebab
ketidak harmonisan
Setelah cukup memberi jarak, coba
visualisasikan apa yang telah terjadi. Apa yang dilakukan dan dikatakan ibu
mertua, yang membuat Anda emosi. Setelah pemicu dikenali, Anda harus dapat
mengendalikan diri saat hal tersebut
terulang.
6. Jangan memancing emosi
Jika konflik sulit dihindari,
cobalah merespon dengan jujur. Jujur bukan berarti kasar. Namun tetaplah
tanamkan, jika Anda berhak mengungkapkan apa yang ada dalam benak. Tak perlu
takut, jujur saja!
7. Lucuti rasa bersalah yang
kerap dijadikan senjata
Bisa jadi ibu mertua menjadikan
rasa bersalah Anda sebagai senjata memenangkan peperangan. Cobalah balik
kesadaran dengan menanyakan “Ibu tidak berusaha membuat saya merasa bersalah
kan?”. Coba untuk tidak terjerumus dalam taktik manipulatifnya. Jika Anda telah
dapat mengatasi ketidakberdayaan, cobalah menyanjung ibu mertua di hadapan
orang lain. Atau, tunjukkan bagaimana penting nilai sang Ibu mertua di mata
keluarga kecil Anda.
8. Pikirkan pasangan dan
anak-anak
Saat hubungan dengan Ibu
mertua keruh, pikirkan hubungan
anak-anak dengan Ibu mertua di masa depan. Anda tak ingin merusak hubungan sang
Ibu mertua dengan mereka, bukan? Kadang kala, Anda harus pandai memadamkan
emosi demi orang-orang yang dicintai. Tak ada salahnya, Anda mencoba melupakan dan
berlaku baik demi mereka.
*sumber : tabloidNova
0 comments:
Posting Komentar