7/06/2012

Simple Cake for Zebra & Chocolate Cake

Pengen berbagi aja soal resep cake simple ini... hanya butuh waktu kurang lebih 15 menit plus waktu memanggangnya hanya 45 menit jadi total waktunya nggak kurang dari 1 jam. Ada sedikit improvisasi dari jumlah bahannya. Kebetulan di Mesir saya nggak nemu margarin seenak di Indonesia lalu saya ganti dengan butter.. ehh ternyata malah lebih enak dan empuk cakenya.

Kebetulan waktu saya nyobain resep ini koq ya langsung jadi, terus anak-anak juga suka. Cocok banget buat cemilan, daripada beli jajanan di luar yang nggak terjamin bahan bakunya dan kebersihannya. Yang buatan sendiri jelas lebih sehat kan..





Ini bahan-bahannya :

200 gr gula pasir
200 gr margarin/butter
4 butir telur ayam ditambah 2 buah kuningnya saja
175 gr tepung terigu
1/2 sdt baking powder
Vanili secukupnya

Cara membuatnya :
  1. Campur gula pasir dan margarin lalu kocok dengan mixer hingga berwarna putih
  2. Masukkan telur satu persatu kocok dengan kecepatan tinggi hingga mengembang (kurang lebih 10 menit)
  3. Masukkan campuran terigu, baking powder dan vanili ke dalam kocokan telur tadi. Aduk dengan kecepatan sedang hingga tercampur rata
  4. Masukkan ke dalam loyang yang sudah diolesi mentega dan tepung. Kalau punya loyang anti lengket malah lebih bagus lagi, dan nggak perlu oles2 mentega dan ngasih tepung.
  5. Panggang dalam oven kurang lebih 45 menit. Kalau ingin lebih meyakinkan tusukkan tusuk sate jika sudah tidak ada yang lengket berarti cake sudah matang.

Jika ingin membuat cake zebra :
  • Ambil 1 sendok makan coklat bubuk lalu aduk dengan sedikit air panas.
  • Ambil adonan 2 sendok makan adonan cake dan aduk rata. 
  • Tuangkan adonan coklat di atas loyang lalu tusukkan tusuk sate dan buat motif di atasnya.
Jika ingin membuat cake coklat :
  • Campurkan 50 gr coklat bubuk ke dalam campuran tepung terigu (pada langkah no. 2)

Telitilah Sebelum Membeli Produk Asuransi


asuransicerdas.com

Suatu malam (1/6)  selepas Isya' kami (saya dan suami) ngobrol berdua di ruang tengah. Biasalah, ngobrol ngalor ngidul kalau nggak ngomongin politik (padahal saya juga nggak ngerti hehehe...), cerita sejarah, ngomongin saham yang kebetulan beberapa bulan ini lagi anjlok (ini saya juga nggak ngerti), ngomongin tingkah laku anak-anak atau tingkat yang lebih serius ngomongin masa depan, terutama pendidikan anak-anak.

Tiba-tiba saya ingat, ini sudah masuk awal bulan  Juni lalu saya bertanya padanya,

"Mas, bayar asuransinya akhir bulan Mei apa akhir bulan Juni ya..?"

Kami memang mengikuti sebuah "merk" asuransi, dan tahun ini sudah masuk tahun ketiga. Tujuannya utamanya sih investasi alias menabung. Judul asuransinya adalah asuransi pendidikan. Preminya kami bayar setahun sekali dengan jumlah yang cukup besar, karena asuransi itu untuk 3 orang anak kami.

"Iya, awal bulan ini jatuh tempo bayar preminya, tapi sudah aku isi tabungannya untuk di debet.."
"Tapi aku nyesel ikut asuransi itu, potongannya itu banyak banget. Masa sih tiap bulan potongannya rata-rata Rp. 200.000, mendingan dimasukin reksadana. Karena sebenarnya tujuan utamaku itu bukan semata-mata beli asuransinya tapi lebih ke investasi dana."

Lalu saya nanya lagi, " Rp.200.000..??? Emang potongan apaan Mas?"

"Itu katanya untuk administrasi. Tapi herannya potongan administrasinya itu dihitung berdasarkan saldo, jadi kalau kita bayar premi yang tiap tahun itu potongannya jadi tambah banyak. Nah tiap bulan masih juga dipotong, nggak peduli unit link-nya terpuruk tetep aja dipotong."

"Emangnya nggak dijelasin sama agen asuransi soal potongan itu?" tanya saya.

"Nggak!! Dia cuma bilang katanya pada tahun ke-3 premi kita akan dapat bonus 10%, misalnya kita bayar 10 juta jadi 11 juta. Aku pikir lumayan juga nih.."

"Aku baru tahu soal potongan itu setelah dikirim rekening korannya."

"Uang yang sudah kita bayarkan itu memang sudah dipotong untuk bayar asuransinya di muka, prosentase pada tahun pertama 50:50 (50% asuransi dan 50% investasi), lalu tahun kedua 20:80 (20% asuransi dan 80% investasi),  tahun ketiga dan seterusnya investasi kita menjadi 110%, yang 10 % itu bonus"

"Mestinya kalau dilihat dari prosentase itu, tanpa hasil pengembangan sekalipun saldo investasi kita 65% dari yang sudah disetor (50%+80% /2 = 65%). Tapi kenyataannya saldonya tinggal 55%, gila nggak tuh potongannya??! Padahal tiap tahun nilai unit linknya sedikit naik dalam 2 tahun terakhir."

"Aku pikir potongannya itu flat, kalau ini tiap bulan nggak sama tergantung jumlah saldo. Jadi investasinya gak berkembang karena digerogoti sama yang namanya administrasi itu. Apalagi sekarang kan saham fluktuasinya lagi nggak bagus.."

"Kalau kita cairkan sekarang pasti kita yang rugi, jadi kita tunggu setelah 5 tahun aja meskipun itungannya belum balik modal, aku males ikut asuransi lagi!! Agennya nggak jujur, yang manis-manis aja dikasih tahunya, soalnya mereka keburu pengen produknya laku!"


Membeli sebuah produk asuransi saat ini sudah hampir menjadi kebutuhan. Biaya pendidikan yang makin hari makin tinggi membuat asuransi menjadi satu solusi untuk menginvestasikan dana. Lihat saja saat ini penawaran asuransi  sangat beragam jenis dan merknya.

Namun patut menjadi perhatian kita sebagai konsumen, seringkali agen asuransi hanya menawarkan dan memberikan penjelasan yang "menguntungkan" saja. Mereka tidak memberikan penjelasan yang detail terutama soal potongan administrasi yang "mencekik" seperti kasus yang terjadi pada kami. Jadi sebagai konsumen kami merasa dijebak, mau keluar rugi, mau diteruskan juga setengah hati.

Sepatutnya sebagai konsumen kita yang harus teliti dalam membeli sebuah produk asuransi, selain banyak bertanya, kita juga harus banyak mencari informasi agar tidak terjebak pada manisnya rayuan agen asuransi. Semoga pengalaman kami ini menjadi pelajaran bagi konsumen asuransi lainnya. Telitilah sebelum membeli.

Salam hangat... :)
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India