7/01/2012

Benarkah Cemburu Berbanding Lurus dengan Cinta??



slucksblog.com

Saya agak sedikit bingung ketika suatu siang seorang teman datang ke rumah sambil menangis. Sebut saja, Rosi nama teman saya ini, bercerita bahwa SMS dan telponnya tidak dijawab oleh sang suami. Dan menurut Rosi suaminya sudah beberapa hari pulang terlambat dari kantor. Rosi curiga suaminya selingkuh dengan teman sekantornya. Beberapa kali Rosi datang ke rumah saya dengan cerita yang nyaris sama, telpon dan SMS nggak pernah dijawab, pulang terlambat, dan kecurigaan lainnya. Dan setiap kali cerita selalu diiringi dengan deraian air mata. Bahkan sampai pernah terlontar kata-kata ingin cerai. Perang mulut seringkali terjadi antara Rosi dan suami karena rasa cemburu dan kecurigaannya. Kadang-kadang perang mulut ini terjadi sepulang suami dari kantor.

Saya sebagai teman dekat tentu saja hanya bisa menjadi pendengar yang baik dan memberikan sedikit nasehat tanpa ikut masuk dalam lingkaran masalahnya. Saya sering bilang kepada Rosi, untuk mencoba berpikir positif tentang suaminya ini. Kalau telepon atau SMS tidak dijawab mungkin saja suami memang sedang sibuk hingga tidak sempat membalasnya. Jika suami pulang malam mungkin saja banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya. Berulangkali saya katakan kepadanya untuk mengurangi rasa curiga yang kadang tanpa dasar dan cemburu yang kelewat berlebihan itu. Perceraian rasanya bukan solusi yang baik untuk masalah seperti ini. Lagipula usia perkawinan Rosi sudah 9 tahun, perceraian menurut saya bukan keputusan yang bijak. Hanya emosional saja dan mementingkan ego.

Beberapa waktu berselang, Rosi rupanya menuruti nasehat saya. Dia tidak lagi kalang kabut jika suaminya pulang terlambat, tidak lagi gelisah jika telepon dan SMS tidak dibalas. Dia melayani suami dengan baik dan tidak terlalu banyak ngomel seperti biasa. Pokoknya perubahannya cukup signifikan menurut saya. Tapi apa yang terjadi...???? Keadaan berbalik 180 derajat, entah apa penyebabnya sekarang si suami yang terkesan protektif pada Rosi. Kalau dulu Rosi yang suka curiga saat suami pulang terlambat, kini suaminya yang suka curiga jika terlambat sampai rumah ketika menjemput anak-anaknya dari sekolah atau tempat ngaji. Sampai-sampai menurut Rosi, spedometer motornya dicatat oleh si suami untuk memastikan Rosi tidak kemana-mana setelah menjemput anak-anaknya. Hmmmm...

Menurut Rosi, suaminya berbalik cemburu kepadanya mungkin karena sikapnya kini jauh berubah. Mungkin di mata suaminya, Rosi bukan seperti yang dulu yang sukanya cemburu dan curigaan. Jadi Perubahan sikap Rosi rupanya menimbulkan keanehan di mata sang suami. Dan Diah bilang kepada saya, bahwa ternyata di cemburui dan dicurigai itu sangat tidak enak. Nah lo....

Jadi apa sih sebenarnya cemburu itu? Apakah cemburu sama dengan curiga? Benarkah cemburu itu wujud dari rasa cinta kita kepada pasangan?

Cemburu dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah rasa tidak senang karena orang lain beruntung, kurang percaya atau curiga. Namun dalam sebuah perkawinan atau suatu hubungan, cemburu itu adalah perasaan tidak ingin dinomor duakan oleh pasangan yang terjadi karena perasaan memiliki yang besar. Cemburu, sebenarnya adalah bumbu dalam sebuah perkawinan. Jika anda tidak merasa cemburu jika misalnya suami jalan berdua dengan wanita lain atau sebaliknya, mungkin perlu dipertanyakan juga besarnya cinta anda kepada pasangan. Tetapi cemburu tidak lagi bisa dikatakan sebagai bumbu dalam perkawinan jika melebihi kewajaran. Cemburu yang berlebihan biasanya dilandasi oleh kecurigaan dan ketidak percayaan pada pasangan kita. Padahal saling percaya dan saling menjaga kepercayaan pada pasangan adalah pondasi dasar dalam sebuah perkawinan selain rasa cinta tentu saja.

Jadi bener dong kata orang kalau cemburu itu tanda cinta??? Asal nggak kelewatan, membabi buta hingga membutakan hati, cemburu diperbolehkan dan sah-sah saja. Karena cemburu yang dilandasi kecurigaan berlebihan akan menimbulkan ketidak nyamanan dalam suatu hubungan. Kalau merasa cemburu, katakan terus terang sehingga pasangan tahu bahwa kita cemburu tapi jangan sambil ngamuk-ngamuk, bisa lain hasilnya. Semua kan bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik.

Dan jangan sampai cemburu menguras hati.... capek soalnya.. hehehehe... (EL)

Cerita dari Kantor Mungil yang Punya Segudang Kerja


Bekerja di kantor buat sebagian orang adalah sebuah prestise. Lulus dari perguruan tinggi harapannya tentu bekerja, entah bekerja di perusahaan swasta atau di kantor pemerintahan. Lowongan kerja rasanya nggak sebanding dengan pencari kerja sehingga angka pengangguran di Indonesia cukup tinggi. Persaingan dalam pencarian kerja juga nggak mengenal gender. Pria dan wanita bersaing untuk menduduki posisi yang diimpikan dalam sebuah perusahaan. Ada juga sebagian orang yang memilih untuk berwirausaha. Tujuannya sih tetap saja bekerja untuk mendapat penghasilan.

Dan saya.... sejak lulus dari perguruan tinggi tahun 2000 lalu, saya bekerja menjadi manager keuangan untuk sebuah perusahaan kecil. Bahkan sebelum lulus kuliah saya sudah bekerja di perusahaan ini. Tugas utama sih mengatur keuangan perusahaan tapi merangkap beberapa tugas lain. Karyawan di perusahaan saya ini bisa dikatakan hanya saya dan atasan saya, makanya disebut perusahaan kecil. 

Ada 3 klien yang kami layani, dan itu juga klien tetap perusahaan kami.   Soal gaji, saya cukup fleksibel untuk hal ini, nggak pernah nuntut macem-macem, minta kenaikan gaji misalnya. Karena fasilitas untuk karyawan seperti saya bisa dibilang cukup memuaskan. Jadi nggak ada alasan untuk nggak loyal pada perusahaan kecil ini.

Tugas menyiapkan kebutuhan klien adalah tugas lain yang jadi tugas rutin saya. Jadi saya nggak bekerja di belakang meja, pekerjaan saya menuntut harus mobile dan dinamis. Kadang urusan mendisain ruangan kantor agar suasananya berubah dan tidak membosankan juga jadi pekerjaan di luar tugas utama. Tidak ada asisten yang membatu pekerjaan saya karena saya cukup mampu menjalankan tugas-tugas saya. Walaupun kadang keteteran, tapi saya merasa enjoy dengan pekerjaan saya ini.

Ini kantor mungil saya di Pekanbaru


Soal jam kerja, saya juga cukup fleksibel. Tidak ada batasan waktu untuk bekerja. Kalau dibutuhkan saat malam hari, saya siap melaksanan tugas. Yaaa... demi profesionalisme dalam bekerja saya nggak membatasi tugas juga jam kerja saya. Dan saya menikmatinya.

Hhhmmm.... sebenarnya apa sih pekerjaan saya ini ya?  Kantor mungil tapi segudang pekerjaan.  Saya adalah profesional housewife alias Ibu Rumah Tangga profesional hehehe... Menempatkan diri sebagai manager keuangan membuat saya dituntut untuk profesional jika nggak pengen 'perusahaan' bangkrut. Juga tugas lain yang nggak kalah pentingnya yaitu menyiapkan segala kebutuhan "klien" dari soal finansial, sampai masalah menyiapkan pemenuhan gizi mereka. Pekerjaan yang nggak bisa dibilang sembarangan, memiliki tanggung jawab yang besar dunia akhirat makanya menjadi ibu rumah tangga juga harus profesional kan? Dan saya bangga dengan tugas ini....  (EL)


Berdamai Dengan Ibu Mertua


ayushveda.com



Membangun hubungan dengan Ibu mertua mungkin tak sebaik dengan ibu sendiri.  Perbedaan sering membuat ibu mertua menjadi berseberangan. Bagaimana mengatasinya?

1.   Lepaskan diri secara emosional
Jangan terlalu berpikir ibu mertua adalah ibu yang lain. Sementara waktu anggaplah sebagai kenalan biasa. Panggillah ibu mertua Anda dengan namanya secara sopan, lihat bagaimana reaksinya.

2.   Pahami masalah utama
Banyak alasan mengapa ibu mertua sulit menerima Anda sebagai menantu. Bisa jadi karena beliau merasa jadi kurang penting di mata anaknya. Pahamilah alasan-alasan dibalik perilaku yang ditunjukkan ibu mertua, dibanding menganggapnya secara personal.

3.   Beri jarak secara fisik
Anda mungkin perlu membatasi partisipasi dalam setiap acara keluarga pasangan, sementara waktu. Kendati demikian, Anda juga tak harus menjauhkan pasangan dari keluarganya. Anda bisa membatasi kehadiran bersama,selama masih bisa dipahami pasangan.

4.   Jangan terlalu berharap dia akan berubah
Jika Ibu mertua mengkritik, meremehkan hal-hal yang Anda katakan, dan membicarakan keburukan Anda kepada saudara-saudara pasangan, jangan bertindak gegabah. Ingatlah agar tetap menjaga jarak, bahkan ketika beliau sedang bersikap baik. Coba melihat pada perempuan lain yang dapat menjadi teladan, mentor, role model, dan sumber kebaikan. Anda mungkin perlu mencatatnya sebagai factor positif dalam hidup.

5.   Kenali beberapa penyebab ketidak harmonisan
Setelah cukup memberi jarak, coba visualisasikan apa yang telah terjadi. Apa yang dilakukan dan dikatakan ibu mertua, yang membuat Anda emosi. Setelah pemicu dikenali, Anda harus dapat mengendalikan diri  saat hal tersebut terulang.

6.   Jangan memancing emosi
Jika konflik sulit dihindari, cobalah merespon dengan jujur. Jujur bukan berarti kasar. Namun tetaplah tanamkan, jika Anda berhak mengungkapkan apa yang ada dalam benak. Tak perlu takut, jujur saja!

7.   Lucuti rasa bersalah yang kerap dijadikan senjata
Bisa jadi ibu mertua menjadikan rasa bersalah Anda sebagai senjata memenangkan peperangan. Cobalah balik kesadaran dengan menanyakan “Ibu tidak berusaha membuat saya merasa bersalah kan?”. Coba untuk tidak terjerumus dalam taktik manipulatifnya. Jika Anda telah dapat mengatasi ketidakberdayaan, cobalah menyanjung ibu mertua di hadapan orang lain. Atau, tunjukkan bagaimana penting nilai sang Ibu mertua di mata keluarga kecil Anda.

8.   Pikirkan pasangan dan anak-anak
Saat hubungan dengan Ibu mertua  keruh, pikirkan hubungan anak-anak dengan Ibu mertua di masa depan. Anda tak ingin merusak hubungan sang Ibu mertua dengan mereka, bukan? Kadang kala, Anda harus pandai memadamkan emosi demi orang-orang yang dicintai. Tak ada salahnya, Anda mencoba melupakan dan berlaku baik demi mereka.

*sumber : tabloidNova

Dua Masalah Kulit Wanita Asia


Pernahkah Anda sadari saat berkaca, kondisi kulit wajah terlihat sangat kusam dan tidak segar? Anda tidak sendiri. Kondisi kulit wajah, kusam, bercak kecokelatan, juga bintik-bintik hitam karena komedo menahun adalah masalah utama kulit di iklim tropis. Iklim tropis ditandai dengan sinar matahari yang terik, udara panas dan lembab sepanjang tahun. Padatnya aktivitas sering kali membuat kita lupa melakukan perawatan kulit rutin dengan produk yang tepat. Padahal, perawatan kulit inilah yang dalam jangka panjang bisa mencegah kondisi kulit tidak idela tersebut di atas.

1.  Masalah: Bintik-bintik hitam membandel


Menurut dr. Eddy Karta SpKK, timbulnya bintik hitam membandel pada permukaan kulit wanita Asia, dikarenakan meningkatnya produksi sebum yang menyumbat permukaan pori – pori wajah karena kondisi cuaca yang panas dan lembab. "Pada wajah yang tidak terawat dengan baik sebum, yang terus-menerus diproduksi menumpuk bersama kotoran dari
keringat, debu, polusi, dan penggunaan kosmetik di wajah lebih dari 8 jam sehari". Pori-pori yang tersumbat sebum itu, menimbulkan komedo berwarna hitam.

Lakukan Rutin: Tak ada cara lain kecuali membersihkan wajah secara seksama setiap hari, setidaknya sekali sebelum tidur. Pastikan memilih sabun atau pembersih wajah sesuai dengan jenis kulit dan mengandung micro-exfoliation. Formula ini dapat mengangkat sel-sel kulit mati dan sekaligus membantu proses regenerasi pertumbuhan sel-sel kulit baru dengan lembut. Jangan lupa, seminggu sekali lakukan scrub wajah. Sebulan sekali, jika perlu lakukan facial di salon.

2.  Masalah: Bercak Cokelat & Kulit Kusam




Jangan sepelekan sinar matahari yang panas. Kulit wajah yang terus-menerus terpapar sinar matahari langsung tanpa perlindungan maksimal, lambat laun akan mengalami hiperpigmentasi. Kulit wajah yang awalnya terlihat sedikit berbercak cokelat, bisa meluas menjadi pulau-pulau kecil kecokelatan. Kondisi ini makin parah karena bercampur dengan timbunan sel-sel kulit mati. Akibatnya, kulit wajah terlihat kusam.



Lakukan Rutin: Pastikan gunakan produk perawatan kulit Anda sehari-hari (pelembap, krim antikerut, serum dan lain-lain) yang mengandung tabir surya minimal SPF 15. Pilihlah produk pencerah kulit wajah yang mengandung VAO-B3 complex dan alpha lactions yang efektif untuk mencegah intensitas bercak cokelat can timbulnya kulit kusam.

*sumber : femina

Keajaiban Aloe Vera dan Minyak Avokad


Salah satu dampak paling umum dari sinar matahari adalah penuaan dini. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang menemukan bahwa 90% dari penuaan dini disebabkan oleh sinar matahari.

Bagi kita yang hidup di daerah tropis, angka tersebut sangat mengkhawatirkan. Sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari bereaksi dengan lapisan dermis kulit yang menyebabkan kolagen lebih cepat rusak daripada biasanya.

Bila hal ini terus terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama, maka tubuh tak mampu lagi untuk memperbaiki kolagen. Akibatnya, serat kolagen jadi tidak terstruktur atau disebut dengan solar scar. Bila solar scar ini terus bermunculan, maka kulit akan kehilangan elastisitasnya sehingga timbul kerut.

Bahan dasar alami yang penting itu antara lain adalah:


1. Aloe vera (Aloe barbandensis).



Pertama kali digunakan oleh Ratu Cleopatra untuk merawat kecantikan kulitnya. Aloe vera kini dikenal secara luas karena efek cooling-nya. Tanaman ini bersifat anti-inflamasi, yakni mampu meredakan panas di kulit akibat terbakar matahari. Di dalamnya terkandung banyak vitamin C dan E untuk melembapkan kulit, terutama saat dehidrasi dan membantu proses regenerasi sel kulit. Selain itu, juga kaya akan antioksidan, yang membantu melawan radikal bebas penyebab penuaan dini.




2. Minyak avokad (Persea gratissima).



Avokad adalah buah yang kaya vitamin A, D dan E, potassium, dan sterolin yang dipercaya dapat mengurangi pigmentasi akibat sinar matahari. Minyak avokad juga kaya akan pelembap untuk melembutkan kulit dan membantu dalam proses regenerasi sel kulit baru dan membantu pembentukan kolagen dalam kulit, yang membuat kulit senantiasa kenyal. 



Kedua kandungan ini bersinergi menenangkan kulit yang stres dan terbakar sinar matahari. Usai berpanas-panasan di bawah panas matahari, sangat penting untuk merawat kulit secara intensif. Bila kulit Anda terbakar, gunakan handuk yang dibasahi air untuk membilas tubuh.
Hindari sabun dan produk yang beralkohol. Lanjutkan dengan mengoleskan lotion yang mengandung kedua bahan tersebut. Kulit yang terbakar terkadang bisa menyebabkan demam dan pusing. Berbaringlah sejenak di ruangan yang sejuk untuk mengembalikan suhu tubuh agar normal. Pusing biasanya disebabkan karena dehidrasi. Oleh sebab itu, minumlah banyak-banyak air putih untuk mengembalikan kadar air di dalam tubuh.

Sebaiknya oleskan lotion yang terdapat kandungan aloe vera dan minyak avokad 20-30 menit sesudah berada di bawah panas matahari agar suhu kulit kembali normal, dan kerjanya optimal. Kendati berada di daerah pegunungan yang sejuk, after sun lotion tetap perlu dioleskan.

*sumber : femina

Masihkah Angka Menjadi Acuan Untuk Menilai Prestasi Anak?



school.woboe.org


Suatu hari, Faiz (7 th) anak bungsu saya yang duduk di Year 3 atau setingkat dengan kelas 2 SD di Indonesia, mendapatkan PR dari sekolahnya berupa selembar kertas HVS berisi sebuah pertanyaan, "Apa yang kamu ketahui tentang Sudan dan South Sudan?". Saya setengah takjub dengan reaksinya saat itu. Dia buka komputer yang otomatis terkoneksi dengan internet, lalu dia buka google dan mengetikkan key words Sudan dan di window sebelahnya dia ketikkan South Sudan. Setelah menemukan informasinya di situs Wikipedia, dia tulis di kertas PRnya itu.  Sambil menulis dia berkata pada saya, "ohhhh ternyata sungai Nil itu melewati Sudan ya Bu...,  South Sudan itu ternyata baru merdeka tahun 2011..."

Wooowww.... saya takjub dengan cara gurunya memberikan PR. Bagaimana guru memberikan pertanyaan yang memberi ruang pada anak-anak untuk kreatif mencari jawaban dari PRnya itu. Walaupun hanya sebagian informasi yang didapatkannya tentang Sudan dan South Sudan tapi menurut saya informasi itu akan terekam kuat dalam otaknya. Karena informasi yang didapatkannya bukan text book atau hafalan dari buku, tapi dia dapatkan sendiri melalui media internet.

Bukan hanya itu, PR matematikapun demikian. Bagaimana menuntut anak-anak memakai logika dan analisa mereka. Guru memberikan gambar bentuk tiga dimensi seperti tabung, kubus, limas, dan balok lalu siswa di perintahkan untuk mendiskripsikannya sendiri. Jarang sekali saya melihat Faiz merasa terbebani dengan PRnya karena PR tidak pernah lebih dari 2 saja, dan itupun berupa work sheet atau lembaran kertas. Menu wajib hariannya adalah reading. Tapi jangan pikir bahwa bacaannya hanya sekedar cerita bergambar saja, di dalam buku cerita yang tidak lebih dari 15 lembar itu ada muatan bidang ilmu lain seperti sains dan ilmu sosial, dan ini tidak disadari anak-anak tapi tetap melekat kuat karena isi cerita dan gambarnya sangat menarik untuk anak-anak.

Khusus agama, kami orang tuanya memberikan di rumah. Rutin diberikan setelah sholat berjamaah untuk mengaji dan cerita-cerita bermuatan agama tidak kami patok waktu khusus tapi kami berikan saat santai. Karena ini pun perlu untuk pembekalan spiritual quotient-nya

Saya pun lalu ingat bagaimana saat dia bermain computer game bola kemudian dia berhasil menghafal nama negara beserta ibukotanya dan menunjukkan tempatnya di globe saat usianya baru 5 tahun. Dia memang gemar sekali bermain game ini, dan ketika dia bermain, ayahnya selalu memberitahu informasi yang berkaitan dengan mainannya ini. Misalnya saat dia memainkan klub Inggris, ayahnya memberitahukan bahwa Ibukota Inggris itu adalah London dan beberapa informasi lain tentang Inggris.

Belajar tanpa banyak teori dan memberikan pertanyaan pancingan cukup efektif  untuk anak-anak usia di bawah 10 tahun. Entah hal ini benar atau tidak, tapi saya merasakan dampaknya. Terlalu banyak buku bahan pelajaran sepertinya membuat anak-anak  illfeel duluan. Buku-buku yang tebal penuh tulisan tentu tidak terlalu menarik untuk anak-anak. Dengan pertanyaan pancingan lalu mencari jawabannya sendiri atau dengan memberikan sebuah informasi saat dia melakukan hobinya membuat informasi itu melekat kuat di otaknya.

Beberapa hari lalu saya menerima progress report, mungkin sejenis rapor kalau di Indonesia dari sekolah Faiz. Tidak seperti rapor umumnya yang berisi angka-angka yang menggambarkan prestasi akademik siswa. Yang saya terima kemarin adalah berupa deskripsi pencapaian materi. Seperti ini misalnya :
13327435151970310821

Tidak seperti biasanya, di sekolah Indonesia dulu yang ketika menerima rapor orangtua saling bertanya, "Anaknya rangking berapa bu?" Di sini.... karena tidak ada angka atau huruf sebagai penilaian terhadap prestasi, jadi rangking atau peringkat pun otomatis tidak ada. Usaha orang tua yang terkadang sangat berlebihan untuk "memaksa" anak mengikuti les di luar jam sekolah hanya untuk mendongkrak nilai dan gengsi di mata orang tua lain. 

Jadi kalau begini, sekolah bukan lagi ajang menimba ilmu tapi ajang berebut gengsi. Sejatinya sekolah adalah tempat menimba ilmu bukan menimba "nilai". Di mana lagi waktu main mereka, pulang sekolah masih harus les ini itu. Saya kerapkali sedih dan tidak tega melihat tas mereka kadang lebih berat dari anak-anak SMA jaman saya dulu, buku-bukunya banyak dan cukup tebal. Tubuh yang mungil tenggelam dalam bobot tas yang berat dan besar. Kasihan sekali...

Penilaian non angka sepertinya sangat ramah dan sangat manusiawi terutama untuk anak-anak kelas 1-4 SD karena usia mereka adalah usia bermain. Angka-angka yang kadang membuat mereka dibandingkan dengan teman-temannya yang lain oleh orang tuanya sendiri. Penilaian prestasi anak-anak tanpa angka membuat dia seperti dihargai secara personal karena hakikatnya anak-anak itu unik dan berbeda. Jadi alangkah tidak arifnya kita kalau mengkotak-kotakkan mereka dalam penjara angka-angka dan rangking atau peringkat dalam sebuah proses belajar.

Bukan bermaksud membandingkan sekolah di Indonesia dengan sekolah Internasional. Kalau ada hal-hal yang baik kenapa tidak kita tiru. Dan tulisan ini lebih kepada sharing pengalaman saja, kalaupun ada pendapat mungkin itu hanya pendapat saya pribadi sebagai orang tua. Kesedihan saya melihat bagaimana waktu bermain anak-anak yang terampas karena padatnya jam belajar. Bukankah orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya, bukan saja prestasinya tapi tumbuh kembang mental dan fisiknya.

Tempat Curhat Remaja Itu Bernama Twitter



Jaman sekarang, kalau nggak punya akun twitter rasanya koq rada aneh ya? Nggak gaul katanya.. Sampai-sampai tokoh-tokoh sekelas menteri merasa wajib punya akun twitter. Saya juga punya, tapi nggak punya follower, kacian deh ya... hehehe. Kalau facebook juga punya  walaupun teman saya nggak sampai 500-an. Bukannya ikut-ikutan tren, tapi lebih pada kewajiban sebagai orang tua yang kebetulan memiliki anak remaja. Nyambung nggak sih?

Awalnya saya nggak ngerti twitter itu apa, tapi setelah cari-cari kesana kemari akhirnya saya temukan juga. Abis rasanya nggak afdol kalau punya twitter (walaupun nggak punya follower) tapi nggak ngerti maksudnya hehehe... Twitter itu layanan sosial networking yang kategorinya microblogging alias ngeblog tapi cuma 1 paragraf yang maksimal 140 huruf. Kalau diibaratkan facebook itu sepak bola, nah twitter ini futsal. Kalau blogging itu membuat rumah, maka microblogging itu kandang ayam. Berbeda dengan facebook yang murni jejaring sosial, twitter ini adalah jejaring informasi. Nah... saya udah paham sekarang.

Beberapa tahun lalu facebook mungkin lebih populer dibandingkan twitter, facebook itu kan kakaknya twitter. Facebook lahir tahun 2004 dan twitter 2 tahun setelahnya. Walaupun sampai saat ini facebook populer tapi nampaknya twitter tak kalah boomingnya. Dan, sekarang saya jadi ngerti kenapa si kakak jarang aktif lagi di facebook, ternyata dia lebih sering ngobrol-ngobrol alias ngerumpi sama temennya di twitter.

Punya anak remaja usia belasan tahun memang agak repot. Mungkin ini juga yang dirasakan orangtua saya dulu ya? Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Katanya sih, masa remaja itu adalah masa yang penuh permasalahan, masa terjadinya krisis identitas dan pencarian jati diri, ingin diakui eksistensi dirinya, suka memberontak, suka bereksperimen, senang berekplorasi, memiliki banyak khayalan, mimpi dan sejenisnya serta emosinya yang kerap tidak stabil. Mungkin saya dulu juga begitu, cuma suka nggak ngerasa aja. Ngerasanya suka nggak cocok sama ayah, jadi suka berontak gitu hehehe...

Secara umum karakteristik masa remaja saya dengan anak saya sekarang ini tidak jauh berbeda. Karena memang begitulah tahap perkembangan psikologisnya, seperti yang saya baca di artikel-artikel dan buku-buku tentang remaja. Tapi ada beberapa hal yang perbedaannya sangat signifikan, diantaranya cara mengungkapkan isi hati. Jaman saya dulu kalau lagi nggak enak hati atau galau istilah sekarang, saya lebih suka nulis di buku harian. Apa saja saya tulis di buku itu, terutama kalau nggak ada teman yang nyaman untuk diajak ngomong.

Lain dulu lain sekarang, twitter yang awalnya sebuah microblogging yang bertujuan sharing informasi saat ini sudah bergeser fungsi terutama di kalangan remaja sebagai diary tempat curhat.  Apa aja diomongin di twitter, hal nggak penting sekalipun. Dulu jaman saya remaja curhatnya di buku, remaja sekarang curhat di  twitter. Dulu kalau ada masalah berusaha orang lain nggak tahu, sekarang malah kalau bisa semua orang tahu. Mungkin ini ya yang namanya menunjukkan eksistensi diri atau mencari perhatian orang lain.
Makanya saya berpikir cukup penting untuk orang tua terutama yang memiliki anak remaja memiliki akun twitter sebagai sarana untuk mengawasi dan menjembatani komunikasi dengan mereka yang kadang kurang lancar. Dengan twitter saya jadi tahu dia tidak suka dengan perlakuan saya padanya, saya juga tahu kalau ternyata kata-kata saya membuatnya tersinggung, dan banyak lagi curahan hati yang mungkin tidak dia ungkapkan pada saya terungkap di twitter. Itu terjadi bukan hanya pada anak saya saja, keponakan, sepupu dan adik saya yang berusia remaja juga suka curhatnya di twitter. Hhhmmm... twitter memang sepertinya sudah menjadi tempat berkeluh kesah yang nyaman buat mereka.

Memahami remaja bukanlah hal yang mudah tapi kita dapat mempelajarinya dengan memahami tahap perkembangan psikologis mereka. Membangun komunikasi yang baik adalah salah satu cara untuk tidak membiarkan mereka menjadikan hanya twitter teman curhatnya. Dan untuk mengerti mereka kita sebagai orang tua juga harus "nyemplung" di dunia mereka, dunia twitter  hehehe...

Bermimpi?? Jangan Takut...


girlguiding.org.uk


Mimpi umumnya diartikan sebagai bunga tidur. Semua orang tentu pernah mengalami  mimpi dalam tidurnya, entah itu mimpi indah ataupun mimpi buruk. Definisi mimpi dalam kamus bahasa Indonesia adalah sesuatu yang terlihat dan dialami dalam tidur.

Dalam beberapa teori psikologi, mimpi diartikan sebagai penghubung antara kondisi bangun dan tidur yang bisa jadi merupakan ekspresi yang terdistorsi atau keinginan yang tidak terungkap saat terjaga. Suatu saat suami saya bercerita bahwa beberapa kali dia bermimpi tubuhnya melayang, lalu apakah ini adalah keinginannya yang tidak terungkap? Atau ini hanya imajinasinya saja? Saya juga tidak paham tentang ini.

Mimpi dalam kamus bahasa Indonesia juga bisa diartikan sebagai angan-angan. Ada pepatah bijak yang mengatakan "Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu". Dan saya pribadi menganggap bahwa mimpi itu adalah sebuah do'a yang terucap dengan lisan ataupun hanya dalam hati. Beberapa kali saya membuktikan bahwa mimpi itu adalah sebuah do'a. Seolah Tuhan mencatat mimpi kita lalu mewujudkannya suatu saat.

Mungkin tak terbayang di benak saya yang menghabiskan masa kecil di sebuah desa di ujung timur pulau Jawa bisa melintasi beberapa negara bahkan tinggal di negeri orang seperti sekarang. Namun saya masih bisa mengingat, saya pernah berangan-angan bisa naik pesawat, karena seringkali saya melihat pesawat melintas di atas langit desa. Lalu ingin pergi ke Jakarta karena melihat tayangan tentang ibukota negara itu di televisi adalah kota yang mengagumkan dengan gedung-gedung tinggi yang tentu saja tidak pernah saya lihat di desa tempat saya tinggal.

Dan entah kenapa waktu saya kecil dulu begitu ingin melihat pulau Sumatera bahkan sampai sekarang saya tak pernah menemukan alasannya. Pergi ke luar negeri? Sebuah mimpi yang mungkin terdengar mengada-ada jika saya utarakan pada kedua orang tua saya dulu. Rasanya untuk anak kecil yang tinggal di desa, mimpi itu terlalu tinggi saat itu. Atau bahkan mimpi saya terlalu  "ndeso" buat sebagian orang. Tapi namanya saja angan-angan, setiap orang bebas berangan-angan kan?

Angan-angan tinggi yang rasanya tak terjangkau kemudian menjadi kenyataan. Wah! Rasanya saya pun menjadi saksi keajaiban mimpi itu. Satu persatu mimpi masa kecil saya seolah dihamparkan di depan mata. Mulai dari melihat Jakarta, naik pesawat, pergi ke Sumatera dan pergi ke luar negeri. Bahkan Jakarta, naik pesawat, Sumatera lebih dari yang saya impikan. Melihat Jakarta beberapa kali, naik pesawat mungkin hampir tak terhitung bahkan Sumatera saya pernah tinggal di pulau itu selama hampir 10 tahun. Lalu pergi ke luar negeri juga lebih dari yang saya impikan. Mimpi yang dulu sepertinya tidak mungkin menjadi nyata tanpa saya duga.

Mesir, juga bagian dari mimpi saya walaupun bukan mimpi masa kecil. Mimpi yang tiba-tiba saja muncul saat saya membaca sebuah buku sejarah. Yang terpikir dalam benak saya saat itu, betapa menariknya Mesir dimana sejarah dunia banyak berawal dari sana. Bangunan-bangunan tua, tempat-tempat bersejarah Islam membuat Mesir ada di dalam daftar mimpi saya. Dua novel kang Abiek yang berlatar belakang Mesir membuat mimpi saya kian menggebu ingin melihat negeri itu. Dan saya sungguh tak menduga ketika suami ditugaskan di Kairo dari perusahaan tempatnya bekerja. Subhanallah... satu lagi mimpi saya yang jadi kenyataan.

Dan kini, saya tak lagi ragu untuk bermimpi. Karena saya yakin mimpi, angan-angan dan cita-cita itu adalah do'a. Lalu ketika anak saya mengatakan pada saya, bahwa kalau besar ingin sekolah ke Inggris. Saya yakinkan padanya, sangat boleh. Dan anak satu lagi berkata bahwa dia ingin ke Perancis. Ohhh.. why not?? Saya katakan padanya, "Suatu saat mimpimu itu bisa terwujud, entah dengan cara apa Tuhan pasti mewujudkannya nanti. " Saya pikir itu juga semacam motivasi untuk mereka, motivasi untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka dengan usaha keras dalam belajar. Karena mimpi saja belum cukup tanpa usaha.


Jadi jangan pernah takut untuk bermimpi dan jangan pernah remehkan mimpi karena mimpi adalah do'a.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India