7/03/2012

Tak Perlu Tambah Minyak Saat Merebus Pasta


victoriapacking.com



Saat merebus pasta, biasanya Anda akan menambahkan minyak dalam air rebusan agar pasta tidak lengket. Namun ternyata hal ini tidaklah bermanfaat. Menambahkan minyak dalam air rebusan ini akan membuat pasta justru menjadi lengket

Jika Anda menambahkan minyak saat merebus pasta, yang terjadi Anda hanya akan menghabiskan banyak minyak dan membuangnya sia-sia dalam air rebusan.

"Sebaiknya ketika merebus pasta, cukup tambahkan saja garam ke dalamnya untuk membuat pasta jadi lebih gurih," bebernya.

Agar tak lengket dan tak cepat kering, tambahkan sedikit minyak goreng atau olive oil setelah pasta direbus dan ditiriskan. Lalu aduk sampai minyak ini merata ke semua bagian. Namun, jelas Vindex hal ini hanya perlu dilakukan jika Anda ingin menyimpan pasta. Menurutnya, cara ini dapat membuat pasta yang ingin Anda simpan setelah dimasak, menjadi tidak lengket dan menempel karena kelembabannya terjaga.

"Tapi jika ingin dimakan langsung tidak perlu pasta yang sedang ditiriskan tak perlu ditambahkan minyak, karena saat panas pasta tidak menempel," pungkasnya.


sumber : KompasFemale

Agar Warna Brokoli Tetap Hijau




Sayuran berwarna hijau memiliki kandungan vitamin A, C, K, E, zat besi, sampai magnesium, yang sangat tinggi. Salah satu contohnya brokoli, yang banyak mengandung vitamin dan mineral yang berfungsi untuk mencegah berbagai macam penyakit seperti kanker, membantu menormalkan kadar gula darah, hingga membantu program diet karena kandungan seratnya yang tinggi.

Kandungan vitamin C pada brokoli terbukti lebih tinggi daripada satu butir jeruk. Brokoli juga memiliki kandungan asam folat yang tinggi, yang sangat berguna untuk membantu pembentukan otak janin selama hamil dan menyusui.

Sayangnya, semua jenis vitamin ini tergolong mudah larut dalam air sehingga sekitar 50 persen vitamin ini akan hilang ketika brokoli direbus. "Merebus brokoli tidak hanya akan menghilangkan vitaminnya, tetapi juga membuat penampilan brokoli ini tidak lagi hijau segar, sangat layu dan tidak menarik," ujar Amanda Junker, kontributor majalah Prevention.

Agar vitaminnya tak terlalu banyak hilang dalam air, sebaiknya masak brokoli ini dengan cara mengukusnya. "Didihkan air, kemudian di dalam wadah besi terpisah tempatkan brokoli di atasnya, dan kukus selama maksimal 10 menit," sarannya.

Proses pengukusan ini selain membantu mempertahankan 70 persen kandungan vitamin, khususnya vitamin C dan flavonoid dari brokoli, juga membuat warna hijau brokoli tetap terlihat segar.

*sumber : KompasFemale

Anak Sekolah : Dulu dan Sekarang


sheknows.com



Membandingkan anak sekolah tahun 80-90 an seperti saya dengan anak sekolah jaman sekarang seperti anak saya rasanya seperti membandingkan bumi dengan langit. Ya iyalah... jamannya aja beda hehehe....  Jaman saya dulu mana ada sinetron remaja yang tayang setiap hari seperti sekarang. Wong stasiun televisinya dulu kan cuma TVRI.

Sinetron remaja yang saya ingat  ACI (Aku Cinta Indonesia), Rumah Masa Depan dan Kisah Serumpun Bambu, yang hanya tayang setiap minggu.  Sinetron ACI ceritanya hanya pada sekitar konflik remaja yang sederhana dengan penampilan tokohnya yang juga sederhana.  Ada penyelesaian di akhir cerita jika terjadi konflik, dan sudah jelas ada muatan pendidikan dan pesan moral kehidupan di sana. Bandingkan dengan cerita sinetron remaja sekarang, cerita yang diangkat kadang berlebihan dan cenuderung kurang mendidik seperti rebutan pacarlah, pamer mobil, persaingan antar kelompok teman dan penampilannya itu loh... glamour. Saya nggak bisa membayangkan kalau nggak ada aturan pakai seragam di sekolah, mungkin gaya berbusana anak-anak sekolah terutama remaja usia SMP dan SMU itu mengalahkan gaya busana anak kuliahan hehehe....

Jaman saya dulu mana ada alat komunikasi seperti handphone, sedangkan yang punya telepon rumah hanya orang-orang yang ekonominya menengah ke atas saja. Saya jadi ingat saat anak sulung saya kelas 5 SD di sebuah sekolah negeri di Pekanbaru, merajuk minta dibelikan handphone. Saya lihat beberapa temannya memang sudah dibekali handphone oleh orang tuanya. Tapi saya nggak serta merta   membelikannya, saya pikir belum cukup perlu untuk membekali handphone buat anak SD kelas 5, paling juga buat gaya aja hehehe... Saya bilang sama dia kalau mau dibelikan handphone nilai UANnya minimal 9. Akhirnya ketika dia bisa buktikan bahwa nilai UANnya rata-rata di atas 9 ya mau nggak mau dibelikan handphone sesuai janji. Paling tidak, ada usaha untuk mendapatkannya, lagipula saya rasa sudah cukup untuk dibekali handphone ketika di SMP karena sekolahnya memang jauh dari rumah. 

Sekarang saat si adik duduk di kelas 6 SD, biarpun nggak menuntut untuk dibelikan handphone tapi saya tetap membekalinya dengan handphone karena kami tinggal di negara orang saat ini, dan jarak antara rumah dan sekolahnya lumayan jauh. Ditambah lagi berangkat sekolah naik angkutan umum (subway) jadi saya rasa perlu untuk memberikan handphone untuknya dan handphone yang dibawanya hanya berfungsi untuk berkomunikasi asal bisa buat nelpon dan SMS.

Saya ingat betul waktu saya SMP sekitar tahun 1988, pernah nonton serial film yang saya lupa judulnya. Salah satu adegannya, si tokoh utama menulis semacam catatan hariannya di sebuah PC. Waktu itu saya dibuat takjub dan berpikir enaknya ya tulisannya bisa di simpan di layar monitor dan bisa di sisipi kata-kata tanpa harus menghapus tulisan di depan atau di belakangnya, canggih banget. Sampai mikir kapan ya bisa punya alat kayak begitu. Saya kenal dan memakai komputer saat saya SMU sekitar tahun 90-an karena jadi kurikulum wajib di sekolah. Softwarenya masih pakai Word Star. Ya ampuuunnnn... jadul amat ya?? hehehehe..  Kalau sekarang, jangankan anak SMP.. anak play group pun sudah mahir menggunakan PC, laptop atau komputer tablet.

Ngomongin internet, jelas jauh bedanya sama jaman saya dulu. Cari informasi apapun cukup mengetikkan kata kunci di mesin pencari. Apapun bisa di lihat lewat yang namanya internet. Makanya warung internet tumbuh bak jamur sekarang. Tugas-tugas sekolah nggak jamannya lagi menggunting-gunting majalah dan koran untuk dijadikan klipping, tinggal cari di internet terus di print. Dunia seakan digenggaman tangan karena lewat hand phone internet juga bisa di akses. Ngrumpi dengan teman-teman sekolah, ngomongin tugas sekolah, nggak perlu harus berkumpul di tempat yang sama. Sambil tiduran mereka bisa ngrumpi dan diskusi di facebook atau di twitter.

Soal hobi tulis menulis, dulu untuk membuat tulisan yang ingin dimuat di sebuah media, harus dikonsep lalu diketik untuk kemudian dikirimkan ke media koran atau majalah. Sarana menyalurkan hobi menulis paling sederhana adalah majalah dinding sekolah. Kalau di muat dan dibaca temen satu sekolah rasanya seneng banget. Sekarang, saya cukup iri dengan anak-anak sekolah yang punya hobi menulis. Banyak tempat untuk menyalurkan hobinya itu, bisa di blog pribadi atau nulis di blog seperti kompasiana. Yaa... kemajuan teknologi memiliki banyak dampak positif untuk anak-anak sekolah, walau nggak mengabaikan dampak negatifnya juga.

Kemajuan jaman memang membawa konsekuensi positif dan negatif. Peran kita orang tua menjadi filter buat anak-anak untuk menyaring hal yang  negatif menjadi sangat penting.  Orang tua juga perlu tahu banyak soal teknologi biar nggak ketinggalan dengan anak-anak sehingga nggak kecolongan. Orang tua juga butuh belajar juga soal ini, kalau nggak tau bertanya pada anak bukan hal yang bisa membuat kita nggak berwibawa di mata anak kan??  (EL)

Mantra Sakti Bernama Sugesti




Kata sugesti sering kita dengar saat seseorang di hipnotis di sebuah acara televisi, "Sugesti diri anda, katakan jika ingin anda katakan, dan jangan katakan jika anda tidak ingin mengatakannya."  Lha koq saya jadi hafal gini ya? hehehe...

Menurut Mas Wiki, sugesti adalah kata serapan dari bahasa Inggris suggestion yang berarti suatu proses psikologis dimana seseorang membimbing pikiran, perasaan atau prilaku orang lain. Dari sini bisa kita menarik benang merah tentang adanya hubungan sugesti dengan hipnotis atau hypnosis. Hypnosis sendiri berasal dari kata "hypnos"  yang merupakan nama dewa tidur dalam mitologi Yunani. Tapi kondisi hypnotis tidak sama dengan tidur karena orang yang sedang tidur tidak menyadari dan tidak mendengar suara-suara di sekitarnya.  

Sedangkan orang yang sedang dalam keadaan  hyposis masih dapat mendengar dan merespon informasi yang diberikan kepadanya. Jelas bahwa sugesti erat hubungannya dengan hipnotis.
Tentu saja saya tidak akan membahas soal hipnotis di sini, tapi membahas tentang kesaktian sebuah mantra bernama sugesti. Kalau hipnotis itu orang lain yang memberikan sugesti kepada kita. Pertanyaannya, apakah sugesti hanya bisa diberikan orang lain untuk kita? Bisakah kita mensugesti diri kita sendiri dalam keadaan tertentu?

Pengalaman soal saktinya mantra bernama sugesti memang saya rasakan. Seperti saat saya belajar nyetir mobil, sebelumnya saya benar-benar nol soal penguasaan mengendarai kendaraan roda empat ini. Lha wong nggak punya mobil hehehe... Sekalinya beli mobil, hanya bisa memandangi dan duduk manis di dalamnya. Padahal waktu itu mobil nggak dipakai suami ke kantor, jadi nganggur deh di rumah. Tapi saya orangnya agak sedikit nekat, jadi saya bilang pada diri sendiri, " Orang lain bisa masa sih saya nggak bisa."

Berbekal ijin suami serta memintanya untuk menjadi instruktur,  mulailah saya belajar mengendarai kendaraan roda empat yang awalnya hanya bisa saya pandangi. Satu jam sehari selama seminggu saya belajar nyetir bersama instruktur pribadi saya itu sampai akhirnya saya bisa. Suatu ketika saya terpaksa harus bawa mobil dan turun ke jalan sendiri (tanpa pendamping) tentu saja saya agak sedikit grogi dan ragu melakukan hal itu (lha baru seminggu belajarnya). Apa yang dikatakan suami pada saya, "Masa sih gitu takut, kamu kan udah bisa.." Sudah dibilangin begitu, gengsi dong saya kalau nggak bisa menerima tantangannya... hehehe.... 
Karena sudah ada modal sulutan tadi, mau tidak mau saya juga sugesti diri saya sendiri bahwa memang saya mampu untuk menaklukkan tantangan ini. Dan nyatanya memang saya bisa dan berteriak, Yes!! I can..  Kalau ini sih kelebihan energi, pake teriak-teriak segala hehehe.....

Hal yang lain yaitu saat saya terpaksa harus berjauhan dengan suami, ditinggal bertugas berbulan-bulan atau ditinggal training keluar negeri berminggu-minggu. Saya yang waktu itu tinggal perantauan yang notabene jauh dari orang tua dan keluarga besar tentu agak sedikit galau saat pertama kali jauh dari belahan jiwa saya itu (cieeee...).  Apa saja harus saya kerjakan sendiri dari mulai urusan dapur, ngurus kebutuhan anak-anak, mendampingi mereka belajar sampai hal-hal yang berurusan dengan urusan laki-laki seperti memperbaiki pompa yang rusak, soal kelistrikan dan sebagainya. Seperti biasa kalau ada masalah, saya katakan pada diri saya bahwa saya itu BISA. Ada semacam tekad dalam diri bahwa pantang meminta bantuan orang lain sebelum saya mencobanya sendiri.

Itu juga yang terjadi ketika saya harus meyiapkan segala sesuatu untuk pindah dari Pekanbaru (Riau) ke Kairo (Mesir). Saya lakukan semuanya sendiri karena kebetulan suami tidak bisa menjemput saya dan anak-anak ke Pekanbaru.  Dari mulai urusan surat pindah sekolah anak-anak sampai urusan packing dan pergi ke Kairo sendiri untuk pertama kalinya bersama 3 orang anak plus barang-barang pindahan. Sempat merasa keteteran dan sedikit pesimis. Teman-teman, tetangga, saudara juga orang tua sempat meragukan kemampuan saya melewati ini semua dengan mulus tapi kata-kata SAYA BISA rupanya menjadi mantra sakti dan sugesti efektif yang membuat saya menjalaninya walaupun dengan sedikit kendala tanpa mengeluh.

Sakit pun ternyata bisa sembuh dengan sugesti. Eitttsss!! bukan berarti tidak perlu dokter loh. Kalau kita sakit lalu kita mengeluh rasanya badan kita yang sakit juga akan bertambah sakit. Coba kalau kita sugesti bahwa kita bisa sembuh, pasti pengobatan akan jadi efektif. Jadi sepertinya, sugesti adalah semacam suntikan untuk psikologis atau jiwa manusia. Dan ini salah satu menghindarkan kita dari yang namanya stress.

Menanamkan sugesti positif seperti ini ternyata menimbulkan energi yang luar biasa pada tubuh kita.  Bukan saja sugesti dari orang lain tapi yang paling penting adalah sugesti dari dalam diri kita sendiri. Sugesti positif erat hubungannya dengan optimis dan positif thinking atau dalam bahasa Al-Qur'an disebut husnudzan. 

Berpikir positif, sugesti positif dan optimis terkait erat dengan kesehatan jiwa karena dapat mengubah keburukan menjadi sesuatu yang baik. Anak-anak juga harus diajarkan sugesti positif  ini sejak dini, jangan biarkan mereka jadi anak manja, tidak yakin pada kemampuan serta selalu tergantung pada orang lain.
Jadi tunggu apa lagi....  hindari mengeluh dan sugesti diri anda dengan kata-kata positif. (EL)

5 Hal Penting Tentang Mencuci Wajah


health.howstuffworks.com


Mencuci wajah dengan benar adalah langkah awal dan krusial dalam merawat kulit wajah. Selain nutrisi produk perawatan kecantikan akan lebih mudah meresap, kulit yang bersih dan sehat akan membantu aplikasi riasan wajah semakin lembut hasilnya. Berikut beberapa hal yang perlu Anda tahu tentang mencuci wajah:

Ini Teknik Yang Benar

Rasa malas membersihkan wajah usai beraktifitas, biasanya membuat kita asal- asalan membersihkan wajah. Padahal tak perlu lama-lama mencuci wajah, yang penting tekniknya tepat. Awali dengan membasahi kulit wajah dengan air hangat, ambil sedikit facial foam, oleskan ke wajah dengan gerakan memutar ke arah atas lalu ke bagian tengah wajah dank e arah luar secara merata. Bilas wajah dengan air dingin. Tak perlu digosok kuat, tapi yang penting lakukan secara merata, agar tak ada sisa riasan yang terbawa tidur dan besoknya Anda harus bangun dengan jerawat baru.

Pilih yang Menenangkan

Pembersih wajah dengan wangi buah atau bunga memang menyenangkan. Tapi, bila pewangi ini mengandung alkohol atau zat pewangi sintetis kadang tidak bersahabat di kulit sensitif. Bagi Anda yang memiliki riwayat wajah sensitif atau mudah kering sebaiknya hindari jenis ini. Pembersih wajah dengan kandungan alami (bebas alkohol) dan berjenis aromatherapy lebih banyak memberi manfaat kesegaran. Wanginya yang lembut dan menenangkan, pasti ampuh mengembalikan mood Anda yang telah lelah beraktifitas seharian.

Cegah Iritasi

Tekstur produk pembersih wajah sangat penting. Umumnya pembersih wajah yang mengandung butiran scrub untuk mengelupas sel kulit mati. Hati-hati. Zat ini berpotensi menyebabkan kemerahan terutama bila kulit terlalu sering dibersihkan atau terlalu kuat digosok. Bila berlangsung terus menerus, kulit berubah menjadi lebih sensitif dan lekas iritasi.

Mitos Kulit Kesat
Kulit kesat setelah membersihkan wajah rasanya menjadi hasil yang diharapkan. Bahkan kita berkali-kali membasuh wajah saat kulit masih terasa ‘agak licin’. Padahal pembersih wajah yang baik tak selalu membuat kulit terasa kesat. Justru tekstur kulit yang terasa lembab menunjukkan bahwa produk pembersih bekerja. Kulit yang terasa kesat itu berarti kelembaban alaminya terkikis.

Cermati Kandungannya

Produk pembersih wajah yang beredar di pasaran saat ini banyak menawarkan banyak kelebihan, seperti mencerahkan, mengangkat komedo, hingga memberi kelembaban sepanjang hari. Hati-hati. Beberapa kandungannya seperti merkuri dan paraben,  tidak hanya menimbulkan iritasi, tapi juga merusak organ tubuh. Produk berbahan kimia memang umumnya lebih sering menimbulkan reaksi alergi di kulit sensitif dibandingkan produk berbahan alami. 

Perhatikan yang boleh dan tidak dalam mencuci muka :

DO

Membasuh tangan dengan sabun antiseptic sebelum mencuci muka. Walau terdengar sepele, tapi ini penting! Karena setelah seharian beraktifitas tangan adalah area tubuh yang paling banyak menyimpan bakteri. Jangan sampai bakteri itu pindah dari tangan ke wajah Anda.

DON’T

Menggunakan sabun mandi untuk membersihkan kulit wajah. Kadar pH (tingkat keasaman sabun) pada sabun mandi lebih keras daripada pembersih wajah. Padahal kulit wajah memiliki tekstur yang lebih lembut daripada kulit tubuh. Pemakaian berkala dapat menyebabkan kadar kelembaban kulit wajah menjadi hilang.


*sumber : Femina

Sekolah : Membangun atau Membunuh Kreativitas..??


Anton adalah nama panggilan tetangga saya. Nama lengkapnya Antonius Teguh Santosa. Dia duduk di kelas 3, sekolah dasar swasta didekat rumah kami.  Ayah dan ibunya berpendidikan S2 dan keduanya berprofesi sebagai pegawai negeri, yang hidup sederhana.Anton sering memanjat pohon mangga yang sedang berbuah, atau main petak-umpet dengan teman-temannya di halaman rumah saya. Kelihatan bahwa Anton anak cerdas, kreatif, dan berani untuk mengungkapkan pendapatnya. Saya sering “berdiskusi” cukup seru, ketika mereka sedang istirahat, setelah lelah bermain. 

 Suatu hari, saya melihat Anton termenung lesu dan duduk dibawah pohon  rambutan di halaman rumah kami. Dia duduk sendirian, sementara teman-temannya berlarian kian-kemari sambil berteriak-teriak tak jelas apa yang dimaksud. Saya dekati dia dan saya tegur, mengapa dia termenung dan tidak ikut bermain.  Sambil tetap memasang muka tak bersahabat, Anton berujar dengan nada mengeluh. “Nilai seni lukis saya dapat jelek”, ujarnya. Saya agak terkejut dengan curhat itu. 
 
Setahu saya, Anton anak yang pandai melukis, dan coretannya selalu out of the box. Saya mulai tertarik dengan diskusi ini, dan meminta Anton kembali ke rumahnya untuk mengambil hasil lukisan tersebut.Tak lama kemudian, sambil setengah berlari, meskipun dengan muka tetap ditekuk, Anton menunjukkan lukisannya yang, menurut saya, sangat luar biasa. Dia menggambar suasana perumahan di kampung kami dengan sangat indah. Jalan-jalan kumuh didekat rumah, disulap menjadi artistik di kertas gambarnya.


Ada catatan dari ibu guru, dipojok atas kertas, yang nampaknya mengomentari warna genteng rumah tetangga. Ia kira-kira berbunyi : “Warna genteng harus merah, hitam atau coklat”, sementara warna di kertas gambar adalah biru, hijau dan bahkan ungu.Ibu guru, dalam cerita diatas, tidak salah. Ia harus memenuhi pakem atau kisi-kisi yang digariskan oleh atasannya tentang warna suatu obyek benda. Mungkin dia hanya kurang memahami bagaimana seorang pendidik harus menyampaikan pesan kepada anak-didiknya. 

Pendidikan bagi anak-anak seusia Anton sangat menentukan, kritikal. Ia bisa mengubah jalan hidup anak-didik. Ia menjadi faktor penentu bagaimana jiwa dan karakter seorang anak terbentuk.  Menjadi positif berkembang, mandeg atau bahkan negatif-terbunuh.  Sementara itu, para psikolog pendidikan yang menganut paham psikologi-positif sangat menganjurkan agar anak seusia Anton mendapat pendidikan dalam suasana yang bebas, demokratis dan interaktif. Bahkan cenderung tak berpola. 
 
Tidak heran bahwa pemikiran anak-didik yang out the box justru menjadi pemicu dan pemacu tumbuh-kembang kreativitas sang anak. Mereka yang mendapat suasana kebebasan dalam berpikir dan mengemukakan pemikirannya, anak-didik yang berani berbeda dengan pakem dan kisi-kisi yang biasa-biasa saja, sang anak yang melakukan kesalahan normatif, cenderung liar dan cenderung melanggar aturan, justru merupakan sumber tumbuhnya anak-bangsa yang kreatif.

Cerita senada dialami anak seusia Anton 10 tahun berselang, yang kecewa dengan guru, karena dihukum ketika memanjat tembok sekolah untuk mengambil bola yang terbuang keluar halaman sekolah.Aturan sekolah mengatakan bahwa keluar halaman sekolah di jam belajar, harus izin kepala sekolah dan, tentunya, harus lewat pintu gerbang. Si anak yang merasa bahwa “aturan” tersebut justru memperlama proses pengambilan bola, sementara waktu-mainnya tinggal sebentar, ambil jalan pintas.Dia memang melanggar aturan sekolah, tetapi sekaligus menunjukkan tanda-tanda bahwa dirinya mempunyai bekal kreativitas yang sangat dibutuhkan untuk berkembang.

Dia mempunyai keberanian untuk memutuskan yang terbaik bagi kelompoknya, dia pengambil keputusan yang decisive, dia berani mengambil resiko, dia mempunyai need of achievement yang tinggi, tapi semuanya itu sangat mungkin musna karena kemudian disalahkan, bahkan dihukum oleh institusi pendidikan, yang namanya sekolah.

Pendidikan yang baik memang harus mempunyai latar-belakang budaya masyarakatnya. Ironisnya, masyarakat Indonesia pada umumnya, yang tercermin pada budaya pendidikan di sekolah-sekolah, justru mempunyai konteks yang bertolak belakang dengan apa yang disyaratkan untuk membangun manusia kreatif.Pendidikan satu arah, instruktif, otoritatif, mengacu pada pola tertentu secara mati, tanpa kebebasan dan dengan tingkat uncertainty avoidance yang tinggi melahirkan anak-bangsa yang cenderung normatif, tidak kreatif, yes-man, introvert dan tidak melahirkan terobosan-terobosan yang dibutuhkan suatu bangsa untuk maju.

Satu hal yang menjadi kendala dalam penciptaan iklim pendidikan seperti diatas adalah syarat ketelatenan dari para pendidik. “Membiarkan” anak-didik untuk berkembang bebas, tanpa merusak pola dan tatanan yang ada, adalah dua hal yang sering sulit dikompromikan. Tetapi, terobosan-terobosan  kreatif dan kesabaran berlebih membuahkan hasil yang mengagumkan, meskipun harus dilakukan dengan ekstra hati-hati.  Tiba-tiba saya ingat pendapat Andrew S Grove, the former CEO Intel Corporation, yang mengatakan bahwa inovasi tidak akan lahir pada masa dan manusia tenang, ia sering lahir pada situasi anarkis.

*sumber : Kompasiana/Pm Susbandono

Smart Investing: Cara Ampuh Menghindari Penipuan Investasi

stocksonwallstreet.com

Jaman sekarang ini bisa disebut jaman instant karena semua dibuat tanpa melalui proses panjang dan ribet. Bukan cuma makanan yang dibuat instant, pengen cantik juga bisa instant dan bahkan kalau pengen kaya juga bisa dibuat instant. Pokoknya apa saja yang ada hubungannya dengan kehidupan manusia dibuat seminimalis mungkin alias instant, alasannya sih karena manusia semakin dinamis maka proses yang agak rumit tidak lagi diminati.

Lihat saja produk makanan instant yang kian membanjiri pasaran, sampai bikin nasi goreng aja instant hanya perlu waktu 5 menit saja. Padahal kalau ingat jaman saya kecil dulu, ibu saya bikin nasi goreng harus melalui proses memasak nasi dulu lalu meracik bumbu dan menguleknya baru deh menggorengnya sampai jadi nasi goreng yang lezat. Bikin bubur ayam... hanya 3 menit saja, cuma perlu menyeduhnya pakai air panas, jadi deh buburnya.

Belum lagi produk-produk kecantikan, pengen putih dalam waktu singkat? Jangan khawatir, ada krim wajah yang bikin kulit putih dalam waktu tidak lebih dari 1 bulan. Dan dijamin kulit kita jadi putih plus kemerahan kayak kepiting rebus (karena kandungan zat mercuri) hehehe...

Kaya Cara Instan

Pengen kaya? Hmmm,... jaman instant gini nggak perlu nunggu bertahun-tahun, yang namanya manusia pasti akan melakoninya agar cepat kaya. Dari cara yang mustahil (pakai dukun) sampai cara yang (sedikit) cerdas yaitu dengan cyber technology. Pokoknya bagaimana caranya jadi banyak duit tanpa harus berkeringat, jadi kaya tanpa berproses. Ini yang membuat saya prihatin, koq masih ada sih orang yang percaya menjadi kaya tanpa proses usaha. Padahal sudah banyak contoh, bagaimana orang-orang kaya seperti Bill Gates  merintis usaha dari nol hingga menjadi orang terkaya no. 2 di dunia. Dan orang-orang seperti Ir. Ciputra yang menjadi konglomerat di Indonesia harus jatuh bangun membangun usaha hingga usahanya menjadi besar.

Menjamurnya bisnis investasi yang menjanjikan keuntungan besar merupakan jawaban dari kebutuhan sebagian manusia untuk menjadi kaya dengan cara instant hingga mengesampingkan akal sehat. Resiko yang besar tidak lagi dipikirkan karena tertutup oleh keuntungan yang menggiurkan. Lihat saja penipuan investasi juga marak akhir-akhir ini, memanfaatkan kurang realistisnya juga kurang pahamnya pemilik dana dengan bagaimana cara investasi yang sehat.

Sudah tak terhitung banyaknya kasus, korban dan kerugian dari penipuan dengan modus investasi. Di kota besar atau di daerah terpencil, sama saja. Meski demikian, baik pelaku maupun calon nasabah juga tidak serta merta jera. Tidak peduli orang miskin, tak berpendidikan bahkan terdidik, pejabat dan pengusaha, juga menjadi korbannya.

Smart Investing

Ada berbagai macam tujuan orang berinvestasi, sebagai simpanan untuk kebutuhan tak terduga, persiapan dana anak sekolah, persiapan masa pensiun dan lain sebagainya. Dari tujuannya investasi terbagi menjadi 3 jenis yaitu

1. Investasi jangka pendek

Jika kita hanya ingin menyimpan uang dalam waktu kurang dari satu tahun, ini yang disebut investasi jangka pendek. Ada beberapa contoh investasi jenis ini antara lain tabungan, dan saham. Saat menabung di bank kita dapat mencairkannya kapan saja jika dibutuhkan. Walaupun tidak ada penambahan nilai dari uang yang kita simpan, tapi paling tidak uang kita aman daripada kita simpan di rumah. Untuk saham, investasi jenis ini sangat fluktuatif, walaupun dapat dengan mudah kita cairkan dengan keuntungan besar tapi tidak menutup kemungkinan, kerugianlah yang akan kita tanggung.

2. Investasi jangka menengah

Contohnya deposito, emas  dan reksadana. Jika kita ingin menyimpan dana kita dan berharap bertambahnya nilai uang yang kita investasikan dalam waktu lebih dari setahun maka investasi jenis ini yang cocok. Jika deposito cenderung tidak beresiko maka reksadana memiliki resiko walaupun tidak setinggi jika kita bermain saham di pasar saham. Investasi emas termasuk pada jenis investasi jangka menengah dengan resiko yang nyaris tidak ada namun tingkat liquiditasnya sangat tinggi. Harga emas dalam sejarahnya tidak pernah turun jadi tentu saja sangat menguntungkan.

3. Investasi jangka panjang

Berinvestasi dalam bentuk properti dan tanah adalah pilihan investasi untuk jangka panjang yaitu lebih dari 5 tahun. Jika kita ingin menyimpan dana kita untuk simpanan saat pensiun maka pilihan berinvestasi dalam bentuk properti dan tanah sangat disarankan.
Setelah menentukan tujuannya, lalu kita harus tahu resiko dari investasi yang kita pilih. Dari jenis resiko, investasi tersedia dengan ragam resiko dari yang rendah (low risk) sampai yang tinggi (high risk). Ini yang perlu kita kenali, investasi berdasarkan resiko juga terbagi menjadi 3 :
 
  • Investasi risiko rendah : Investasi ini termasuk kategori jangka pendek. Produknya, tabungan berjangka, valas, emas, sukuk atau obligasi syariah, pasar uang, asuransi investasi, ORI, reksa dana, atau unit link.
  • Investasi risiko menengah : Valas, properti, reksa dana, atau unit link bisa menjadi pilihan investasi kategori risiko menengah.
  • Investasi risiko tinggi : Bursa saham termasuk investasi yang berisiko paling tinggi, selain valas atau indeks. Reksa dana atau unit link berbentuk saham juga sangat berisiko tinggi. Maka investasi jenis ini sangat tidak disarankan bagi orang-orang yang memiliki dana yang terbatas. Investasi ini cocoknya buat orang yang uangnya sudah lama parkir hehehe... karena bermain-main di pasar saham jika rugi maka uangnya tidak berbekas. 
Nah, pilihannya kembali pada kita sesuai tujuan masing-masing. Cerdas dalam memilih dan memilah jenis investasi atau SMART INVESTING akan menghindarkan kita dari berbagai bentuk penipuan berkedok investasi. Juga pola pikir yang realistis mengenai harta dan kekayaan, karena umumnya korban penipuan investasi ini adalah orang yang ingin kaya tanpa harus capek.

Penipuan Investasi

Untuk menghindarkan kita dari berbagai penipuan investasi, perhatikan ciri-ciri perusahaan berkedok investasi itu :
 
  1. Mempunyai website yang mentereng dan terkesan bonafid dan seolah-olah merupakan perusahaan besar
  2. Menggunakan metode mirip MLM (Multi Level Marketing) dengan cara member get member dan ada sistem komisi yang besar.
  3. Memberikan kembalian rutin (bisa bulanan) yang luar biasa besar. Menjanjikan imbal balik hingga 17% per bulan. Padahal, di bank-bank umum, bunga deposito di bawah satu tahun saja paling berkisar 4-8%.
  4. Skema investasinya tidak jelas, menyembunyikan diri tentang uang yang sudah terkumpul itu dipakai dan diputar dalam usaha apa.
  5. Minim pemberitaan di koran koran atau majalah majalah yang resm
  6. Membuat berita sendiri dan event sendiri untuk meningkatkan kesetiaan member
  7. Yang sudah terlanjur menjadi member biasanya lupa daratan, dan seperti terkena racun, akan berusaha menggeret dan menarik orang-orang dekat yang sudah dia kenal maupun orang orang yang belum dia kenal dengan harapan supaya bisa cepat kembali modal karena ada komisi yang besar
  8. Para member menjerat mangsa bukan hanya lewat darat bincang bincang sosial di dunia nyata tapi juga lewat web, blog, jejaring sosial, email, sms, bbm, dan sebagainya. Pokoknya segala cara akan ditempuh biar cepat kembali modal.
  9. Daya tarik utama adalah testimoni member yang selama ini tampak lancar lancar saja tanpa mengetahui apa yang sedang terjadi di pangkal sana; dan hasil rutin yang masuk ke rekening ini semakin menggelapkan mata dan menumpulkan kepekaan pikiran mengenai bagaimana kok bisa datang uang besar besaran secara rutin.

Mudah-mudahan dengan tulisan ini, kita sama-sama menjadi cerdas dalam mengelola dana yang kita miliki. Jangan hanya tergiur keuntungan besar maka kita tertipu sehingga bukan keuntungan yang kita dapatkan, tapi kerugian besar karena uang kita habis tak berbekas.

Ingin kaya bukan larangan karena sebenarnya hal ini adalah manusiawi. Siapa sih yang nggak pengen banyak uang atau kaya? Nah, mungkin caranya yang perlu diluruskan. Kata ayah saya, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.

"Tidak ada kesuksesan tanpa proses usaha yang keras. Karena hasil berbanding lurus dengan usaha..."

Salam hangat...
 

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India