|
stocksonwallstreet.com |
Jaman sekarang ini bisa disebut jaman instant karena semua
dibuat tanpa melalui proses panjang dan ribet. Bukan cuma makanan yang dibuat
instant, pengen cantik juga bisa instant dan bahkan kalau pengen kaya juga bisa
dibuat instant. Pokoknya apa saja yang ada hubungannya dengan kehidupan manusia
dibuat seminimalis mungkin alias instant, alasannya sih karena manusia semakin
dinamis maka proses yang agak rumit tidak lagi diminati.
Lihat saja produk makanan instant yang kian membanjiri
pasaran, sampai bikin nasi goreng aja instant hanya perlu waktu 5 menit saja.
Padahal kalau ingat jaman saya kecil dulu, ibu saya bikin nasi goreng harus
melalui proses memasak nasi dulu lalu meracik bumbu dan menguleknya baru deh
menggorengnya sampai jadi nasi goreng yang lezat. Bikin bubur ayam... hanya 3
menit saja, cuma perlu menyeduhnya pakai air panas, jadi deh buburnya.
Belum lagi produk-produk kecantikan, pengen putih dalam
waktu singkat? Jangan khawatir, ada krim wajah yang bikin kulit putih dalam
waktu tidak lebih dari 1 bulan. Dan dijamin kulit kita jadi putih plus
kemerahan kayak kepiting rebus (karena kandungan zat mercuri) hehehe...
Kaya Cara Instan
Pengen kaya? Hmmm,... jaman instant gini nggak perlu nunggu
bertahun-tahun, yang namanya manusia pasti akan melakoninya agar cepat kaya.
Dari cara yang mustahil (pakai dukun) sampai cara yang (sedikit) cerdas yaitu
dengan cyber technology. Pokoknya bagaimana caranya jadi banyak duit tanpa
harus berkeringat, jadi kaya tanpa berproses. Ini yang membuat saya prihatin,
koq masih ada sih orang yang percaya menjadi kaya tanpa proses usaha. Padahal
sudah banyak contoh, bagaimana orang-orang kaya seperti Bill Gates merintis usaha dari nol hingga menjadi orang
terkaya no. 2 di dunia. Dan orang-orang seperti Ir. Ciputra yang menjadi konglomerat
di Indonesia harus jatuh bangun membangun usaha hingga usahanya menjadi besar.
Menjamurnya bisnis investasi yang menjanjikan keuntungan
besar merupakan jawaban dari kebutuhan sebagian manusia untuk menjadi kaya
dengan cara instant hingga mengesampingkan akal sehat. Resiko yang besar tidak
lagi dipikirkan karena tertutup oleh keuntungan yang menggiurkan. Lihat saja
penipuan investasi juga marak akhir-akhir ini, memanfaatkan kurang realistisnya
juga kurang pahamnya pemilik dana dengan bagaimana cara investasi yang sehat.
Sudah tak terhitung banyaknya kasus, korban dan kerugian
dari penipuan dengan modus investasi. Di kota besar atau di daerah terpencil,
sama saja. Meski demikian, baik pelaku maupun calon nasabah juga tidak serta
merta jera. Tidak peduli orang miskin, tak berpendidikan bahkan terdidik,
pejabat dan pengusaha, juga menjadi korbannya.
Smart Investing
Ada berbagai macam tujuan orang berinvestasi, sebagai
simpanan untuk kebutuhan tak terduga, persiapan dana anak sekolah, persiapan
masa pensiun dan lain sebagainya. Dari tujuannya investasi terbagi menjadi 3
jenis yaitu
1. Investasi jangka pendek
Jika kita hanya ingin menyimpan uang dalam waktu kurang dari
satu tahun, ini yang disebut investasi jangka pendek. Ada beberapa contoh
investasi jenis ini antara lain tabungan, dan saham. Saat menabung di bank kita
dapat mencairkannya kapan saja jika dibutuhkan. Walaupun tidak ada penambahan
nilai dari uang yang kita simpan, tapi paling tidak uang kita aman daripada
kita simpan di rumah. Untuk saham, investasi jenis ini sangat fluktuatif,
walaupun dapat dengan mudah kita cairkan dengan keuntungan besar tapi tidak
menutup kemungkinan, kerugianlah yang akan kita tanggung.
2. Investasi jangka menengah
Contohnya deposito, emas
dan reksadana. Jika kita ingin menyimpan dana kita dan berharap
bertambahnya nilai uang yang kita investasikan dalam waktu lebih dari setahun
maka investasi jenis ini yang cocok. Jika deposito cenderung tidak beresiko
maka reksadana memiliki resiko walaupun tidak setinggi jika kita bermain saham
di pasar saham. Investasi emas termasuk pada jenis investasi jangka menengah
dengan resiko yang nyaris tidak ada namun tingkat liquiditasnya sangat tinggi.
Harga emas dalam sejarahnya tidak pernah turun jadi tentu saja sangat
menguntungkan.
3. Investasi jangka panjang
Berinvestasi dalam bentuk properti dan tanah adalah pilihan
investasi untuk jangka panjang yaitu lebih dari 5 tahun. Jika kita ingin
menyimpan dana kita untuk simpanan saat pensiun maka pilihan berinvestasi dalam
bentuk properti dan tanah sangat disarankan.
Setelah menentukan tujuannya, lalu kita harus tahu resiko
dari investasi yang kita pilih. Dari jenis resiko, investasi tersedia dengan
ragam resiko dari yang rendah (low risk) sampai yang tinggi (high risk). Ini
yang perlu kita kenali, investasi berdasarkan resiko juga terbagi menjadi 3 :
- Investasi risiko rendah : Investasi ini termasuk kategori
jangka pendek. Produknya, tabungan berjangka, valas, emas, sukuk atau obligasi
syariah, pasar uang, asuransi investasi, ORI, reksa dana, atau unit link.
- Investasi risiko menengah : Valas, properti, reksa dana,
atau unit link bisa menjadi pilihan investasi kategori risiko menengah.
- Investasi risiko tinggi : Bursa saham termasuk investasi
yang berisiko paling tinggi, selain valas atau indeks. Reksa dana atau unit
link berbentuk saham juga sangat berisiko tinggi. Maka investasi jenis ini
sangat tidak disarankan bagi orang-orang yang memiliki dana yang terbatas.
Investasi ini cocoknya buat orang yang uangnya sudah lama parkir hehehe... karena
bermain-main di pasar saham jika rugi maka uangnya tidak berbekas.
Nah, pilihannya kembali pada kita sesuai tujuan
masing-masing. Cerdas dalam memilih dan memilah jenis investasi atau SMART
INVESTING akan menghindarkan kita dari berbagai bentuk penipuan berkedok
investasi. Juga pola pikir yang realistis mengenai harta dan kekayaan, karena
umumnya korban penipuan investasi ini adalah orang yang ingin kaya tanpa harus
capek.
Penipuan Investasi
Untuk menghindarkan kita dari berbagai penipuan investasi,
perhatikan ciri-ciri perusahaan berkedok investasi itu :
- Mempunyai website yang mentereng dan terkesan bonafid dan
seolah-olah merupakan perusahaan besar
- Menggunakan metode mirip MLM (Multi Level Marketing) dengan
cara member get member dan ada sistem komisi yang besar.
- Memberikan kembalian rutin (bisa bulanan) yang luar biasa
besar. Menjanjikan imbal balik hingga 17% per bulan. Padahal, di bank-bank
umum, bunga deposito di bawah satu tahun saja paling berkisar 4-8%.
- Skema investasinya tidak jelas, menyembunyikan diri tentang
uang yang sudah terkumpul itu dipakai dan diputar dalam usaha apa.
- Minim pemberitaan di koran koran atau majalah majalah yang
resm
- Membuat berita sendiri dan event sendiri untuk meningkatkan
kesetiaan member
- Yang sudah terlanjur menjadi member biasanya lupa daratan,
dan seperti terkena racun, akan berusaha menggeret dan menarik orang-orang
dekat yang sudah dia kenal maupun orang orang yang belum dia kenal dengan
harapan supaya bisa cepat kembali modal karena ada komisi yang besar
- Para member menjerat mangsa bukan hanya lewat darat bincang
bincang sosial di dunia nyata tapi juga lewat web, blog, jejaring sosial,
email, sms, bbm, dan sebagainya. Pokoknya segala cara akan ditempuh biar cepat
kembali modal.
- Daya tarik utama adalah testimoni member yang selama ini
tampak lancar lancar saja tanpa mengetahui apa yang sedang terjadi di pangkal
sana; dan hasil rutin yang masuk ke rekening ini semakin menggelapkan mata dan
menumpulkan kepekaan pikiran mengenai bagaimana kok bisa datang uang besar
besaran secara rutin.
Mudah-mudahan dengan tulisan ini, kita sama-sama menjadi
cerdas dalam mengelola dana yang kita miliki. Jangan hanya tergiur keuntungan
besar maka kita tertipu sehingga bukan keuntungan yang kita dapatkan, tapi
kerugian besar karena uang kita habis tak berbekas.
Ingin kaya bukan larangan karena sebenarnya hal ini adalah
manusiawi. Siapa sih yang nggak pengen banyak uang atau kaya? Nah, mungkin
caranya yang perlu diluruskan. Kata ayah saya, sedikit demi sedikit lama-lama
menjadi bukit.
"Tidak ada kesuksesan tanpa proses usaha yang keras.
Karena hasil berbanding lurus dengan usaha..."
Salam hangat...